Manonjaya, 19 Juli 2024 – RSU Syifa Medina turut serta dalam kegiatan Seminar Nasional Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh STISA Ash Shofa Manonjaya. Seminar ini mengangkat tema “Membangun Doktrin dan Paradigma untuk Membentuk Sosiokultur Keagamaan di Indonesia yang Moderat.”
Kegiatan yang berlangsung pada hari ini diikuti oleh 215 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, tokoh agama, mahasiswa, dan masyarakat umum. Seminar ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya moderasi dalam kehidupan beragama serta memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Jagat Rayana, Lc, M. Ag, Ketua Pelaksana dari kegiatan Seminar Nasional STISA Ash Shofa Manonjaya, dalam sambutannya menekankan pentingnya dialog antarumat beragama dan upaya bersama untuk membangun toleransi. “Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Kita perlu membangun doktrin dan paradigma yang mendukung sosiokultur keagamaan yang moderat di Indonesia,” ujarnya.
RSU Syifa Medina juga mengadakan cek kesehatan gratis bagi para peserta. Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan cek tensi darah. Cek kesehatan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta yang ingin memeriksakan kondisi kesehatannya. “Kami sangat senang dapat berkontribusi dalam kegiatan ini dengan memberikan layanan kesehatan gratis. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung kesehatan masyarakat,” kata dr. Teguh Agus Santoso, MK3. , Direktur RSU Syifa Medina.
Seminar ini juga didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai sponsor. Dukungan BSI membantu terlaksananya acara dengan baik dan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap upaya moderasi beragama di Indonesia.
Seminar Nasional Moderasi Beragama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kerjasama yang lebih erat antara berbagai elemen masyarakat dalam mempromosikan moderasi dan toleransi beragama di Indonesia. Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat tercipta sosiokultur keagamaan yang lebih harmonis dan damai di tengah keberagaman bangsa Indonesia.